Rabu, 28 November 2012

LINUX SETUP GATEAWAY WITH ROUTE COMMAND

Linux setup default gateway with route command by NIXCRAFT on AUGUST 2, 2006 · 26 COMMENTS· last updated at AUGUST 16, 2007 Q. How do I setup default gateway with a route command? A. route command show and/or manipulate the IP routing table under Linux and UNIX oses. Route manipulates the kernel's IP routing tables. Its primary use is to set up static routes to specific hosts or networks via an interface after it has been configured with the ifconfig program. When the add or del options are used, route modifies the routing tables. Without these options, route displays the current contents of the routing tables. Display default route Following three-command display the current routing table: # route Output: Kernel IP routing table Destination Gateway Genmask Flags Metric Ref Use Iface 192.168.1.0 * 255.255.255.0 U 0 0 0 ra0 default dsl-router 0.0.0.0 UG 0 0 0 ra0 $ /sbin/route Output: Kernel IP routing table Destination Gateway Genmask Flags Metric Ref Use Iface 191.255.255.0 * 255.255.255.0 U 0 0 0 eth0 169.254.0.0 * 255.255.0.0 U 0 0 0 eth0 default 191.255.255.1 0.0.0.0 UG 0 0 0 eth0 You can use -n option, to display numerical addresses instead of trying to determine symbolic host names (via dns or /etc/hosts file). This is useful if you are trying to determine why the route to your nameserver has vanished. $ /sbin/route -n Output: Kernel IP routing table Destination Gateway Genmask Flags Metric Ref Use Iface 191.255.255.0 0.0.0.0 255.255.255.0 U 0 0 0 venet0 169.254.0.0 0.0.0.0 255.255.0.0 U 0 0 0 venet0 0.0.0.0 191.255.255.1 0.0.0.0 UG 0 0 0 venet0 Please note that a destionation entry 0.0.0.0 (or default) is the default gatway. In above example 191.255.255.1 is a default gatway. Add / setup a new route The syntax is as follows: route add default gw {IP-ADDRESS} {INTERFACE-NAME} Where, IP-ADDRESS: Specify router IP address INTERFACE-NAME: Specify interface name such as eth0 For example if your router IP address is 192.168.1.254 type the following command as the root user: # route add default gw 192.168.1.254 eth0 OR use hostname such as dsl-router: # route add default gw dsl-router eth0 Setting route using GUI tools/command under Linux If you find above command hard to use, consider using GUI tools. If your are using Red Hat/CentOS/Fedora core Linux type following command: # redhat-config-network OR If you are using other Linux distribution use command: # network-admin

MASALAH JARINGAN DI LINUX

Banyak masalah yang umum terjadi di sistem anda atau mungkin di jaringan yang terkait, meskipun tidak tampak pada awalnya. Sebagai contoh, alasan kenapa sistem tidak mengizinkan pengguna untuk login, ini mungkin salah satu masalah dari jaringan yg kita miliki dengan sebab yg bermacam-macam. Saya coba jelaskan sedikit cara untuk mengidentifikasi penyebab masalah jaringan yang sering kita dihadapi sehari-hari terutama untuk para Admin Linux atau Technical Support IT. Yang saya jelasakan dibawah ini hanya yg umum saja & diaplikasikan pada OS linux OpenSUSE, tapi tidak menutup kemungkinan pd OS/system yg lain juga. … juga untuk user pengguna juga mungkin bisa jadi acuan utk memperbaiki sendiri tanpa meminta bantuan Admin Network-nya … (lalu ngapain tuh Admin!.. ) Pada saat memeriksa koneksi jaringan dari mesin Anda, bisa dilakukan sebagai berikut : Jika menggunakan koneksi ethernet, periksa hardware yang pertama. Pastikan kabel jaringan Anda dengan benar dihubungkan ke komputer Anda. Lampu kontrol di samping konektor ethernet Anda, jika tersedia, harus menyala & aktif. Jika sambungan gagal, cek apakah kabel jaringan Anda bekerja dengan komputer lain. Jika tidak, kartu jaringan Anda menyebabkan kegagalan. Jika hub atau switch termasuk dalam konfigurasi jaringan Anda, ini mungkin tersangka dari masalah yg dihadapi. Jika menggunakan koneksi nirkabel, periksa apakah link nirkabel dapat dilakukan dengan mesin lainnya. Jika hal ini tidak terjadi, cek ulang Wirelles Acces Pointnya & juga koneksi kabel ke switchnya. Setelah Anda telah memeriksa konektivitas jaringan dasar Anda, cobalah untuk mengetahui layanan yg tidak dapat merespon/menanggapi. Kumpulkan informasi alamat dari semua server jaringan yang diperlukan dalam setting/setup Anda. Entah mencari mereka dalam modul YaST di OpenSUSE. Daftar berikut memberikan beberapa server jaringan yang khas terlibat dalam setting/setup bersama-sama dengan gejala suatu outage. - DNS (Domain Name Server) Service DNS yg tidak berfungsi mempengaruhi jaringan dengan berbagai cara. Jika mesin lokal bergantung pada setiap server untuk otentikasi jaringan dan server tersebut tidak dapat ditemukan karena masalah resolusi nama, pengguna/user client tidak akan dapat login. Pada mesin dalam jaringan yang dikelola oleh DNS erro tadi tidak akan mampu “melihat “satu sama lain dan saling berkomunikasi. - NTP (Network Time Protocol) Service NTP yg tidak berfungsi akan dapat mempengaruhi otentikasi Kerberos dan fungsi X server. - NFS (Network File Service) Jika aplikasi apapun yang diperlukan data yang tersimpan dalam direktori mount NFS, itu tidak akan mampu memulai atau berfungsi dengan baik jika layanan ini tidak berfungsi semestinya atau tidak terkonfigurasi dengan baik . Dalam skenario kasus terburuk, konfigurasi desktop pribadi pengguna tidak akan muncul jika direktori home nya yang berisi gconf. Atau kde subdirektori. Tidak dapat ditemukan karena adanya outage dari server NFS. beruntunglah yg menggunakan YASt pd OpenSUSE service ini dapat dijalankan & di konfigurasikan dengan mudah … btw, service NFS ini juga sdh ada kok di Windows 2003. - Samba (File Server) Service ini sangat dibutuhkan sekali terutama utk Network/Jaringan yg menggunakan OS campuran Linux & Windows, setting & hrs dikonfigurasikan dengan baik. service ini hrs selalu On, apabila ada user/client dengan Workstation Windows tidak bisa Login atau tidak dapat Mapping folder yg di share oleh Samba, ini ada kemungkina service Samba bermasalah. - NIS (Network Manajemen Service) Jika sistem openSUSE Anda bergantung pada server NIS untuk menyediakan data pengguna, pengguna tidak akan bisa login ke mesin ini jika service NIS bermasalah. - LDAP (Lightweight Directory Access Protocol) Hampir mirip dengan NIS, Jika sistem OpenSUSE Anda bergantung pada server LDAP untuk memberikan data pengguna, pengguna tidak akan bisa login ke mesin ini jika service LDAP bermasalah. - Kerberos (Network Authentication Protocol) Protocol ini jarang sekali digunakan, tetapi apabila protokol ini digunakan pd jaringan Anda ini perlu diperhatikan juga karena apabila otentikasi gagal sdh pasti login ke mesin pun akan gagal. - CUPS (Common Unix Printing System) Dalam sebuah jaringan System Linux CUPS ini berfungsi utk mencetak, apabila dalam kondisi hardware printer tidak bermasalah kemudian ada user tidak dapat mencetak, CUPS ini mungkin penyebabnya. 4. Periksa apakah jaringan server berjalan dan apakah konfigurasi jaringan Anda memungkinkan Anda untuk membuat koneksi satu dengan yang lain. Ada juga beberapa prosedur debugging diuraikan di bawah ini hanya berlaku untuk server jaringan sederhana / setup klien yang tidak melibatkan routing internal. Gunakan ping hostname (ganti hostname dengan nama host dari server) untuk memeriksa apakah masing-masing atau salah satunya merespon ping tsb di jaringan. Jika perintah ini berhasil, ini memberitahu Anda bahwa host yang Anda cari dikonfigurasi dengan benar. Jika ping gagal dengan host tujuan dijangkau, baik sistem atau server yang diinginkan tidak terkonfigurasi dengan benar. Periksa apakah sistem Anda dapat dicapai dengan menjalankan your_hostname ping dari komputer lain. Jika Anda dapat menjangkau komputer Anda dari komputer lain, itu mungkin server yang tidak berjalan sama sekali atau tidak dikonfigurasi dengan benar. Gunakan host hostname untuk memeriksa apakah nama host dari server Anda mencoba untuk terhubung lalu diterjemahkan ke dalam alamat IP dan sebaliknya. Jika perintah gagal, periksa semua konfigurasi jaringan file yang berkaitan dengan nama dan alamat resolusi pada host Anda: /etc/resolv.conf File ini digunakan untuk melacak dari server nama dan domain Anda yang sedang digunakan. Hal ini dapat diubah secara manual atau secara otomatis disesuaikan dengan YaST atau DHCP. penyesuaian otomatis adalah lebih baik. Namun, pastikan file ini memiliki struktur berikut dan semua alamat jaringan dan nama domain yang benar: search fully_qualified_domain_name nameserver ipaddress_of_nameserver File ini dapat berisi lebih dari satu alamat nama server, tapi setidaknya salah satu dari mereka harus benar untuk menyediakan resolusi nama ke host Anda. Jika diperlukan, sesuaikan file ini menggunakan YaST dan modul DNS Hostname. Jika koneksi jaringan anda ditangani melalui DHCP, DHCP memungkinkan untuk mengubah nama host dan nama layanan informasi dengan memilih Change Hostname via DHCP Server dan Update Nama dan Daftar Pencarian melalui DHCP pada DNS YaST dan modul Hostname. /etc/nsswitch.conf File ini memberitahukan Linux di mana harus mencari informasi nama layanan. Seharusnya terlihat seperti ini: ... hosts: files dns network: files dns ... Catatan : dns sangat penting. Ini memberitahu Linux untuk menggunakan nama server eksternal. Biasanya, entri-entri ini secara otomatis dibuat oleh YaST, namun tidak ada salahnya untuk memeriksa. Jika Anda telah memastikan bahwa konfigurasi DNS dari host dan server DNS sudah benar, lanjutkan dengan memeriksa konfigurasi jaringan Anda dan perangkat jaringan. Gunakan perintah ifconfig network_device (dijalankan sebagai root) untuk memeriksa apakah perangkat ini terkonfigurasi dengan benar. Pastikan kedua alamat inet dan Mask telah dikonfigurasi dengan benar. Kesalahan dalam alamat IP Anda akan membuat konfigurasi jaringan Anda tidak dapat digunakan. Jika perlu, melakukan ini periksa pada server juga. Jika layanan nama dan hardware jaringan yang dikonfigurasi dengan benar dan berjalan, namun beberapa koneksi jaringan eksternal masih ada waktu yang lama (timed-out ) atau gagal sepenuhnya, gunakan fully_qualified_domain_name traceroute (dijalankan sebagai root) untuk melacak rute jaringan. Perintah ini mencantumkan salah satu gateway (hop) permintaan dari komputer Anda lewat dalam perjalanan ke tujuannya. Ini daftar waktu respon setiap hip hop dan apakah ini bisa diakses sama sekali. Gunakan kombinasi traceroute dan ping untuk melacaknya. Utk user pengguna Jaringan, sekali Anda telah mengidentifikasi penyebab masalah jaringan Anda, Anda dapat menyelesaikannya sendiri (jika masalahnya terletak pada mesin Anda) atau biarkan sistem administrator jaringan Anda tahu tentang temuan Anda sehingga mereka dapat mengkonfigurasi ulang layanan atau memperbaiki sistem yang diperlukan .

Cara mudah setting smb di linux

Samba (server message block)adalah protokol file sharing dan printer sharing untuk menyaingi protokol yang telah ada yakni Novell ’s IPX-based.SMB ini merupakan protokol file sharing dan printer sharing pertama yang dapa berjalan pada mulai protokol:TCP/IP,Ne BEUI,IPX/SPX. Dengan kata lain SMB server dapat menggantikan posisi Novell server tanpa harus merubah infrastruktur dari jaringan itu sendiri.Disini penulis akan menjelaskan sekilas setting samba server di Open Suse 10.0 berikut ini adalah langkah2 nya 1. Pastikan bahwa samba server telah terinstall. rpm -qa | grep samba yast2-samba-server-2.13.9-8 samba-3.0.22-11 samba-client-3.0.22-11 kdebase3-samba-3.5.1-69 samba-vscan-0.3.6b-40 yast2-samba-client-2.13.18-4 samba-doc-3.0.22-16 samba-winbind-3.0.22-11 2. Buat direktori yang ingin kamu share tersebut, dalam contoh ini adalah /samba/share. mkdir -p /samba/share 3. Edit file konfigurasi samba. Kalau di OpenSuse, adanya di /etc/samba/smb.conf. Di distro lain mestinya sekitar /etc/ juga. Di dalam file smb.conf ini telah terdapat bagian2 konfigurasinya, yaitu dengan tanda [Global], [homes],[printers] dll. [global] workgroup = HOME server string = FSHARING interfaces = 192.168.5.1 bind interfaces only = true # printing = cups # printcup name = cups # printer admin = @ntadmin, root, administrator map to guest = Bad User passwd program = /usr/bin/passwd %u passwd chat = *password* %n\n *password* %n\n *changed* passwd chat debug = Yes unix password sync = Yes logon script = profile.bat logon path = \\N%\profiles\%u logon drive = H: logon home = \\N%\%u domain logons = Yes domain master = Yes wins support = Yes [homes] comment = Home Directories valid users = %S browseable = Yes read only = No [share] comment = share untuk semua user path = /samba/share read only = No writeable = Yes create mask = 0666 inherit permissions = Yes comment = Intaller path = /samba /source read only = No writeable = No inherit permissions = No #[printers] #comment = All Printers #path = /var/tmp #printable = Yes #create mask = 0600 #browseable = No #[print$] #comment = Printer Drivers #path = /var/lib/samba/drivers #write list = @ntadmin root #force group = ntadmin #create mask = 0664 #directory mask = 0775 Setelah itu di save dengan mengetikan perintah wq 4. Setelah bahwa samba akan otomatis hidup setiap komputer hidup. chkconfig –level 345 smb on chkconfig –level 345 nmb on 5. Copylah folder/file yang ingin kamu share ke dalam folder /samba/share itu. Jangan lupa di chown ke user kamu dulu. chown -R nobody:nogroup /samba/share chmod 777 /samba/share 6. Langkah terakhir adalah mendaftarkan user di samba useradd hendro smbpasswd -a hendro New SMB password ******* Retype New SMB password ******* Setelah konfigurasi selesai restartlah service samba dengan menjalankan perintah sbb /et/init.d/smb restart Akhirnya selesai sudah setting nya mudahkan “SELAMAT MENCOBA”

Konfigurasi pdc di samba lengkap

Home Berita & Kegiatan Aktivitas Sideblog Tips, Tricks & Tutorial Download Linux & Open Source OpenSUSE sebagai Primary Domain Controller (PDC) & File Server Melakukan konfigurasi OpenSUSE menjadi Primary Domain Controller dan File Server adalah fungsi utama yang biasa dilakukan pada perusahaan yang ingin melakukan migrasi sistem servernya. Berikut adalah tutorial melakukan setting Samba pada OpenSUSE 10.2 agar OpenSUSE bisa bertindak sebagai pengganti Windows Server secara penuh. Artikel ini disumbangkan Vavai dan dirangkum dari 2 artikel terpisah pada blog Migrasi Windows Linux milik Vavai, yaitu “Samba Server sebagai Primary Domain Controller” PERSIAPAN - Install OpenSUSE 10.2. Jika menggunakan distro linux lain tidak masalah. Mungkin ada beberapa perintah yang perlu disesuaikan. - Buat Catatan Mengenai Beberapa Setting Misalnya, nama domain yang akan digunakan. Dalam contoh ini saya menggunakan vavai.co.id. Jika perusahaan sudah memiliki PDC Windows Server yang sudah berjalan, cara paling aman adalah membuat domain baru yang mirip. Dalam kasus yang saya simulasikan kali ini, domain sebelumnya menggunakan vavai.com. Pada dasarnya, hal ini untuk menghindari kemungkinan kalahnya Server Windows dalam memperebutkan posisi Primary Domain Controller melawan Server Linux yang baru kita buat. Takutnya, kita belum selesai melakukan setup server, ternyata Server Linux sudah mengumumkan dirinya sebagai PDC dan langsung meminta Windows Server berhenti berkuasa sebelum waktunya, hehehe… Setting untuk memenangkan status sebagai PDC ada pada smb.conf yang akan kita konfigurasikan. Contoh lain adalah untuk nama User Administrator (misalnya root password) dan lain sebagainya. Ini untuk menghindari gagalnya server Linux sewaktu disetup hanya gara-gara hal konyol ‘kelupaan password’ . LANGKAH-LANGKAH 1. Install Komponen Samba Komponen Samba Server dapat diinstall melalui YAST. Ketik saja “Samba” pada kotak pencarian, kemudian install komponen yang diperlukan. 2. Edit smb.conf OpenSuSE secara default meneyimpan setting samba pada /etc/samba. Buka file /etc/samba/smb.conf dengan text editor dan replace isinya dengan setting sebagai berikut : [global] log file = /var/log/samba/log.%L socket options = TCP_NODELAY IPTOS_LOWDELAY SO_SNDBUF=8192 SO_RCVBUF=8129 admin users = root domain master = yes time server = yes logon home = \%L\profiles%u netbios name = server writeable = yes usershare max shares = 100 server string = Server Utama – Samba %v on %L invalid users = bin,daemon,sys,man,postfix,mail,ftp workgroup = vavai.co.id logon path = \%L\profiles%u os level = 65 create mode = 777 add machine script = /usr/bin/useradd -d /dev/null -g samba-clients -s /bin/false -M %u preferred master = yes directory mode = 777 log level = 2 domain logons = yes # gunakan logon path untuk Windows NT/200x/XP # gunakan logon home untuk Windows 9x ;logon script = logon.bat [homes] comment = Home Directories browseable = no read only = no [netlogon] path = /srv/samba/netlogon browseable = no public = no writeable = no [profiles] path = /srv/samba/profiles writeable = yes create mask = 0700 directory mask = 0700 browseable = no [sharedata] comment = data public writeable = yes invalid users = bin,daemon,sys,man,postfix,mail,ftp path = /srv/share-data [Accounting] comment = Data Accounting valid users = acct-01, acct-02,acct-03,acct-04,acct-05,@it create mode = 777 write list = acct-02,acct-03,acct-04,acct-05,tono,acct-01 path = /local/data-msa/Accounting directory mode = 777 [HRD] comment = Data HRD valid users = hrd-01, hrd-02, hrd-03,@it path = /local/data-msa/HRD Keterangan untuk masing-masing opsi : [global] : Opsi Utama log file : Lokasi log yang terkait dengan aktivitas Samba socket options : Nggak tahu ini buat apa, lupa euy admin users : Nama user yang bertindak sebagai Administrator domain master : Bertindak sebagai master domain time server : Bertindak sebagai server untuk pencocokan waktu logon home : Nama direktori mapping user netbios name : Nama yang tampil pada list My Network Places atau Network Neighborhood atau Samba writeable : Permission server string : Keterangan mengenai Server, berguna jika server > 1 invalid users : Nama User yang tidak boleh digunakan workgroup : Nama workgroup / domain logon path : Nama direktori logon script os level : Level hak sebagai server domain controller. Rata-rata server Windows memiliki os level 32 create mode : Permission status untuk file yang baru dibuat di samba folder. Bisa disetup sesuai kebutuhan add machine script : Script untuk penambahan client komputer preferred master : bertindak sebagai master browser directory mode : Permission status untuk folder yang baru dibuat di samba folder. Bisa disetup sesuai kebutuhan domain logons : Menjadi PDC Opsi Home, Netlogon dan Profiles digunakan untuk menyimpan konfigurasi setting masing-masing client. Opsi Share Data, Accounting dan HRD adalah contoh folder yang dishare untuk user. Saya memberikan contoh dengan masing-masing perbedaan peruntukan. [sharedata] comment = data public writeable = yes invalid users = bin,daemon,sys,man,postfix,mail,ftp path = /srv/share-data [Accounting] comment = Data Accounting valid users = acct-01, acct-02,acct-03,acct-04,acct-05,@it create mode = 777 write list = acct-02,acct-03,acct-04,acct-05,tono,acct-01 path = /local/data-msa/Accounting directory mode = 777 [HRD] comment = Data HRD valid users = hrd-01, hrd-02, hrd-03,@it path = /local/data-msa/HRD Folder Sharedata untuk semua user Folder Accounting hanya untuk user acct-01 s/d acct-05 (buat user di samba) Folder HRD diperuntukan untuk bagian HRD (user name hrd-01 s/d hrd-03) comment : Keterangan mengenai share folder valid users : User yang berhak mengakses create mode : Permission untuk file yang baru dibuat, bisa diubah sesuai kebutuhan write list : User yang berhak baca & tulis Path : Lokasi fisik pada harddisk server directory mode : Permission untuk folder yang baru dibuat, bisa diubah sesuai kebutuhan Dalam contoh, saya menggunakan 2 folder fisik, yaitu /srv dan /local. Hal ini karena harddisk /srv hanya berkapasitas 70 GB jadi saya menambah harddisk baru berkapasitas 250 GB dan saya mount sebagai /local. Konfigurasi untuk hak user samba dapat lebih mudah disetup menggunakan webmin. Nanti kita membahasnya pada sesi lain. Setelah setting smb.conf dibuat dan disimpan, sekarang kita bisa meminta SuSE menjalankan samba. Berikan perintah : service samba start Jika sudah berjalan, kita bisa meminta samba untuk melakukan load konfigurasi ulang dengan : service samba restart OK, satu tahap instalasi sudah selesai. Sekarang kita pindah ke bagian setting client untuk akses. - Menambah group khusus untuk nama komputer groupadd machine - Menambah nama komputer client (contoh : nama komputer = hrd, nama user : hrd-01) useradd -g machine -s /bin/false hrd$ - Mengunci user yang bersangkutan passwd -l hrd$ - Menambah komputer ke Samba smbpasswd -a -m hrd –> pastikan nama komputer tanpa tanda $ - Menambah nama user lokal di server useradd hrd-01 - Merubah password passwd hrd-01 - Memasukkan user lokal kedalam user samba smbpasswd -a hrd-01 - Membuat home folder di lokasi profiles, sesuaikan dengan nama user cd /srv/samba/profiles mkdir hrd-01 - Merubah kepemilikan home folder tersebut chown hrd-01 hrd-01/ Setelah selesai membuat user dan konfigurasinya, kita tinggal melakukan koneksi komputer klien ke Server yang baru kita setup. - Jika klien berupa SuSE Linux, kita bisa menggunakan YAST | Network Services | Windows Domain Membership untuk koneksi. Langkahnya mudah, tinggal ikuti wizard. Untuk distro Linux lain, biasanya bisa menggunakan KDE Control Center untuk bergabung dengan Samba. - Jika komputer klien berupa Windows 98 atau ME, koneksi dilakukan pada properties network neighborhood seperti halnya koneksi ke server Windows - Jika komputer klien berupa Windows 2000, koneksi dilakukan pada properties my computer dan isikan nama domain. - Jika komputer klien menggunakan Windows XP lakukan sedikit modifikasi terlebih dahulu, berupa langkah-langkah : 1. Buka regedit START | RUN | REGEDIT 2. Cari entry HKLM (HKEY_LOCAL MACHINE) – SYSTEM – CurrentControlSet – Service – Netlogon – Parameters 3. Klik pada windows sebelah kanan, klik kanan pilih New – DWORD value, namanya requiresignorseal, valuenya 0. 4. Kalau entry tersebut sudah ada namun bernilai 1, ganti menjadi 0 5. Tutup regedit Setelah update registry selesai, kita bisa melakukan koneksi Windows XP ke Server Samba seperti halnya pada sistem operasi Windows 2000 Tambahan : Kita bisa melakukan proteksi pada file server agar tidak digunakan untuk menyimpan file dengan ekstensi tertentu. Jika kita menambahkan veto files = /*.mp3/*.avi/*.mpg/ pada file share samba, file share tersebut akan menolak penyimpanan file musik dan video.

MEMBUAT SCRIPT DOS UNTUK BACKUP DATA

Backup data adalah aktivitas yang sangat penting, baik itu backup untuk data pribadi atau data perusahaan. Dengan menyediakan backup yang baik, resiko kehilangan data akibat kerusakan hardware ataupun karena virus dapat diperkecil. Backup yang baik harus dilakukan secara teratur, dan file backup harus disimpan di PC lain atau media lain (DVD, Flashdisk). Jika PC ditempat anda terhubung dalam LAN (Local Area Network), maka anda dapat memanfaatkan sebuah PC untuk menampung data-data yang diperlukan untuk dibackup. Berikut ini saya coba sharing cara simple namun cukup efektif untuk backup data. Sebelumnya anda harus menyiapkan software aplikasi berikut: # Syncback (untuk mengcopy file atau folder) # 7zip (untuk mengkompres file atau folder yang sudah dicopy) Contoh : jika anda hendak membackup sebuah folder di COMP1 ke COMP2 maka langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. Folder di COMP1 harus di-share. # Misal nama foldernya D:\DATA maka melalui My Computer atau Windows Explorer, klik-kanan folder D:\DATA lalu pilih “Sharing and Security…”. # Lihat di bagian Network sharing and security. Jika tampil “If you understand the security risks but want to share…” maka klik saja link tersebut. Kemudian pilih “Just enable file sharing”. # Contreng opsi “Share this folder on the network” dan berikan nama share dibawahnya. Nama share akan sama dengan nama foldernya, tapi anda bisa ganti sesuai keinginan anda. Lalu klik [OK] 2. Copy folder dari COMP1 ke COMP2 Untuk mengcopy folder antar PC ini anda bisa gunakan Syncback. Syncback diinstal di COMP2. Syncback memiliki opsi untuk mengcopy hanya file-file yang baru dibuat atau baru diupdate, sehingga menghemat waktu karena tidak perlu mengcopy seluruh isi folder. Sebelumnya, anda harus membuat sebuah Profile lalu menentukan folder asal (yang hendak dibackup) dan folder tujuan (untuk menampung folder yang dibackup). Setelah itu buatlah Schedule agar proses dapat berjalan otomatis sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan. 3. Kompres (zip) folder Gunakan 7zip (freeware) untuk mengkompres folder. Dengan 7zip kita bisa membuat script untuk mengotomatiskan proses kompresi ini. Caranya: # Buat sebuah file bernama kompres.bat — di Windows Explorer, buka sebuah folder, lalu di window sebelah kanan yang berisi daftar file lakukan klik-kanan > New > Text Document — akan terbentuk file “New Text Document.txt” (jika filenya hanya bernama “New Text Document” tanpa “.txt” maka klik di menu Tools > Folder Options > View > hilangkan tanda contreng di opsi “Hide extensions for known file types”) — rename file “New Text Document.txt” menjadi “kompres.bat” # Edit file kompres.bat (klik-kanan lalu pilih Edit) # isikan dengan script ini: Keterangan: -xr!*.bak >> tidak memasukkan file *.bak D:\BACKUP\DATAKU >> akan membentuk file D:\BACKUP\DATAKU.ZIP D:\DATAZIP >> folder yang dikompres 4. Rename file hasil zip Script di atas akan selalu menghasilkan file bernama DATAKU.ZIP sehingga harus direname agar tidak tertimpa (overwrite) jika besok proses backup berjalan lagi. Untuk itu kita bisa manfaatkan command DOS dan batch file untuk otomatisasi hal ini. Caranya: # Buat file renfile.bat # Isikan dengan script ini: Keterangan: Script tersebut akan mengganti nama file DATAKU.ZIP menjadi DATA+tanggal hari ini. Contohnya jika hari ini tanggal 03/19/2009 maka file akan menjadi DATA03192009.ZIP # Masukkan file renfile.bat ke Schedule Task di Control Panel.

BACKUP DATA UNTUK 2 SERVER LINUX

Memakai Linux sebagai sistem operasi memiliki banyak kelebihan. Selain tahan virus, banyak fungsi-fungsi otomatis yang bisa dilakukan melalui script. Misalnya untuk melakukan backup atau sinkronisasi antar dua file-sharing server bisa dilakukan dengan command scp (server copy) yang dikombinasikan dengan cron untuk otomatisasi (scheduling). Command scp memerlukan fungsi ssh (secure shell) untuk bisa tersambung dengan remote server. Supaya ssh bisa langsung connect tanpa mengisikan password, caranya sebagai berikut : 1. Buat sebuah private/public key di local server ssh-keygen -t rsa 2. Copykan public key tersebut ke remote server scp ~/.ssh/id_rsa.pub remote_host: 3. Tambahkan key tersebut ke remote server trusted key Login ke remote server. Jika belum pernah membuat key sama sekali, jalankan ssh-keygen -t rsa guna menyiapkan directory untuk key. Kemudian tambahkan key yang baru dibuat tadi ke file authorized_keys Your ads will be inserted here by Easy AdSense. Please go to the plugin admin page to paste your ad code. cat ~/id_rsa.pub >> ~/.ssh/authorized_keys Ubah akses level file dengan command : chmod 644 ~/.ssh/authorized_keys 4. Sekarang coba anda login ke remote server melalui ssh ssh username@remote_server Jika langkah-langkah diatas benar, harusnya anda bisa masuk tanpa perlu mengetikkan password. 5. Buat script untuk copy file dari remote server scp username@remote_server:/remote_dir /local_dir Simpan command tersebut ke sebuah file (misal: mybackup.sh) dan ubah mode filenya dengan chmod 755 mybackup.sh Copykan file mybackup.sh ke directory /etc/cron.daily supaya bisa running otomatis tiap hari.

SAMBA SERVER DALAM 30 MENIT

Samba adalah sebuah server yang bisa digunakan untuk sharing file dan printer. Anda bisa membuat sendiri sebuah server Samba dengan instalasi yang sangat mudah, bahkan bisa dilakukan hanya dalam 30 menit saja! Yang akan saya jelaskan berikut ini adalah instalasi Samba dengan sistem operasi CentOS (Linux) di sebuah CPU mulai dari nol alias kosongan. Keuntungan menggunakan Samba dibanding Windows XP : 1. Jumlah koneksi user tidak terbatas. Di Windows XP Pro koneksi terbatas hanya 10 user saja. 2. Gratis! Yang anda butuhkan : 1. Sebuah CPU, bisa Pentium 3 atau Pentium 4 dengan RAM (memory) yang cukup (disesuaikan dengan jumlah user/client) 2. Sebuah drive DVD. 3. Instaler CentOS versi 5 (download ISO file, dan burn ISO file tersebut ke dalam DVD) Install CentOS dari DVD 1. Booting dari DVD CentOS yang telah di-burn 2. Lakukan instalasi CentOS sampai selesai - Tidak perlu instal paket2 tambahan (seperti Desktop Gnome, Desktop KDE, Server, dsb..) - Berikan IP static utk server tsb 3. Setelah proses instalasi selesai, komputer akan restart. Setelah itu masukkan login “root” dan passwordnya. Sekarang kita akan menginstal paket Samba dari DVD CentOS 1. Agar DVD dapat dibaca (dibrowse isinya), maka harus di-mount dulu mount -t auto /dev/dvdrw-hda /mnt note: - Drive yang saya pakai adalah DVDRW. - Hasil dari command mount tersebut bisa dibrowse di directory /mnt 2. Edit file repository agar membaca dari DVD (directory /mnt) nano /etc/yum.repos.d/CentOS-Base.repo 3. Beri tanda remark (#) di baris mirrorlist dan baseurl. Kemudian tambahkan baris baseurl=file:///mnt dibawahnya [base] name=CentOS-$releasever - Base #mirrorlist=http://mirrorlist.centos.org/?release=$releasever&arch=$basearch&re$ #baseurl=http://mirror.centos.org/centos/$releasever/os/$basearch/ baseurl=file:///mnt Lakukan hal yang sama pada section [updates] dan [addons] 4. Instal Samba dengan command yum yum -y install samba 5. Edit file konfigurasi Samba. Tapi sebelumnya kita amankan dulu file asli dari smb.conf menjadi smb.conf.backup cd /etc/samba mv smb.conf smb.conf.backup nano smb.conf dan isikan konfigurasi berikut : [global] log file = /var/log/samba/%m.log name resolve order = wins lmhosts bcast idmap gid = 16777216-33554431 socket options = TCP_NODELAY SO_RCVBUF=8192 SO_SNDBUF=8192 interfaces = 192.168.1.200/24 winbind use default domain = no template shell = /bin/false wins support = true dns proxy = no disable netbios = yes netbios name = samba01 oplocks = no server string = samba01 idmap uid = 16777216-33554431 workgroup = SERVER os level = 20 security = user max log size = 50 max connections = 0 [public] comment = Public path = /home/share invalid users = nobody root browseable = yes writeable = yes create mask = 0775 note: - interfaces = ip address (sesuaikan dengan setting saat instalasi) - netbios name dan server string = hostname komputer (dalam contoh ini “samba01″) - path = lokasi share-directory (dalam contoh ini /home/share jika belum ada bisa dibuat dengan command mkdir /home/share 6. Buat user account CentOS Your ads will be inserted here by Easy AdSense. Please go to the plugin admin page to paste your ad code. useradd -g users adi 7. Tambahkan user ke samba smbpasswd -a adi lalu berikan password untuk user tersebut. Anda bisa menambahkan user-user lainnya dengan mengulang langkah #6 dan #7 tersebut. 8. Buka port 137,138,139 di firewall (iptables) supaya samba bisa diakses dari Windows nano /etc/sysconfig/iptables lalu tambahkan baris berikut: -A RH-Firewall-1-INPUT -m state --state NEW -m tcp -p tcp --dport 137:139 -j ACCEPT -A RH-Firewall-1-INPUT -m state --state NEW -m udp -p udp --dport 137:139 -j ACCEPT setelah itu restart iptables /etc/init.d/iptables restart 8. Sekarang aktifkan samba /etc/init.d/smb start dan buat agar samba otomatis running saat startup: chkconfig smb on Cek apakah server Samba sudah aktif 1. Buka command prompt Windows (Start > Run > CMD) 2. Ketik: ping 192.168.1.200 3. Jika ada reply berarti server samba sudah aktif. Sekarang coba kita “ping” dengan menggunakan nama (hostname): ping samba01 4. Jika ada reply berarti sukses. Jika ternyata muncul “Request timed out.” kemungkinan firewall belum di-disable (lihat langkah #8 diatas) Mengakses share-folder samba dari Windows 1. Buka Windows Explorer lalu di Address bar ketikkan nama server samba (di contoh ini \\samba01) 2. Masukkan username dan password yang telah ditentukan diatas 3. Akan tampil nama folder “public” seperti yang sudah diset di file smb.conf diatas. Command-command penting Samba: - Restart service samba : /etc/init.d/smb restart - Mengetahui status user yang connect : smbstatus Nah sekarang anda sudah bisa membuat sendiri server Samba. Gampang kan? Anda bisa menambahkan nama folder yang hendak dishare atau merubah setting lainnya di file smb.conf tersebut. Gunakan google untuk mencari referensi tentang samba yang lebih lengkap.

konfigurasi samba server pada linux ubuntu

konfigurasi samba server pada linux ubuntu Samba adalah himpunan aplikasi yang bertujuan agar komputer dengan sistem operasi Linux, BSD ( atau UNIX lainnya) dapat bertindak sebagai file dan print server yang berbasis protokol SMB (session message block). Jaringan yang semacam ini biasa dijumpai pada Windows workgroup atau Windows NT Domain. Samba juga dilengkapi dengan beberapa program bantu sehingga sistem operasi Linux (dan UNIX lainnya) bisa mengakses resources yang ada pada jaringan Windows yang telah ada. Bisa dikatakan, Samba adalah jembatan penghubung antara Windows dan UNIX. Samba terdiri atas dua program yang berjalan di background: SMBD dan NMBD. Secara singkat dapat disebutkan bahwa SMBD adalah file server yang akan menghasilkan proses baru untuk setiap client yang aktif sementara NMBD bertugas mengkonversi nama komputer (NetBIOS) menjadi alamat IP sekaligus juga memantau share yang ada di jaringan. Kerja SMBD sendiri diatur melalui file konfigurasi /etc/samba/smb.conf. Dengan membuat file konfigurasi yang tepat, Samba dapat dijadikan file server, print server, domain controller, dan banyak fungsi lainnya. Untuk Instalasi dan Konfigurasi Samba, bisa ikuti langkah-langkah di bawah ini : Install paket samba dan kroni-kroninya: apt-get install samba samba-common samba-doc winbind smbclient Konfigurasi File / Etc / samba / smb.conf sebagai berikut atau ganti isi file dengan code di bawah ini : [Global] workgroup = INFESTGROUP netbios name = Khayat server string =% h server (Samba, Ubuntu) passdb backend = tdbsam security = user nama pengguna peta = / etc / samba / smbusers Nama menyelesaikan order = menang bcast host login domain = yes menguasai disukai = yes menang dukungan = yes # useradd script menambahkan script pengguna = / usr / sbin / useradd-m% u Script menghapus user = / usr / sbin / userdel-r% u add group script = / usr / sbin / groupadd% g delete Kelompok script = / usr / sbin / groupdel% g menambahkan pengguna ke grup script = / usr / sbin / usermod-G% g% u menambahkan script mesin = / usr / sbin / useradd-s / bin / false /-d / var / lib / tidak ada% u idmap uid = 15.000-20.000 idmap gid = 15.000-20.000 # sync smb password woth linux password program passwd = / usr / bin / passwd% u chatting passwd = * Enter \ snew \ sUNIX \ spassword: *% n \ n * Ketik ulang \ snew \ sUNIX \ spassword:. *% n \ n debug chatting passwd = yes unix sandi sync = yes # mengatur LogLevel tingkat log = 3 [rumah] komentar Depan = pengguna valid =% S read only = tidak ada dibrowse = no [netlogon] comment = Jaringan Logon Layanan path = / home / samba / netlogon pengguna admin Administrator = pengguna valid =% U read only = no [profile] comment = User profiles path = / home / samba / profiles valid pengguna =% U create mode = 0600 directory mode = 0700 writable = yes = no dibrowse Buat beberapa direktori berikut sebagai domain logon dan profile : mkdir / home / samba mkdir / home / samba / netlogon mkdir / home / samba / Profil mkdir / var / spool / samba mod 777 / var / spool / samba / Pemilik-R root: users / home / samba / Mod-R 771 / home / samba / Lalu me-restart layanan samba: / Etc / init.d / samba me-restart atau / etc / init.d / smbd me-restart Ubah file / etc / nsswitch.conf, PADA Baris: hosts: files dns menjadi host: files dns wins Tambahkan beberapa client pada file / etc / hosts: 127.0.0.1 localhost 10.10.0.10 serang lamuk 10.10.0.9 10.10.0.8 Inyong Tambahkan user root kedalam user samba: smbpasswd-a root New SMB password: Ketik ulang sandi baru SMB: Buat file / etc / samba / smbusers lalu masukkan dengan: root = Administrator mengartikan bahwa user root = user administrator pada windows Sekarang kita coba, apakah konfigurasi sudah benar : smbclient-L localhost-U% akan menghasilkan : Domain=[INFESTGROUP] OS=[Unix] Server=[Samba 3.3.2] Sharename Type Comment ——— —- ——- netlogon Disk Network Logon Service allusers Disk All Users IPC$ IPC IPC Service (khayat-desktop server (Samba, Ubuntu)) my picture Disk musik Disk Domain=[INFESTGROUP] OS=[Unix] Server=[Samba 3.3.2] Server Comment ——— ——- INDRA khayat-desktop server (Samba, Ubuntu) Workgroup Master ——— ——- INFEST INFEST INFESTGROUP KHAYAT Lalu kita setup domain group untuk windows, jalankan perintah : net groupmap memodifikasi ntgroup = "Domain Admins" unixgroup = root bersih groupmap memodifikasi ntgroup = "Pengguna Domain" unixgroup = pengguna bersih groupmap memodifikasi ntgroup = "Tamu Domain" unixgroup = nogroup Tambahkan user linux dan user samba dengan cara: useradd lamuk-m-G users smbpasswd-a lamuk Ubah ini pada / etc / samba / smb.conf, tambahkan baris berikut: [ALLUSERS] comment = All Users path = / home / saham / ALLUSERS berlaku users = @ pengguna kekuatan kelompok = pengguna membuat topeng = 0660 directory mask = 0771 writable = yes Restart samba: / Etc / init.d / samba me-restart atau / etc / init.d / smbd me-restart Langkah terakhir adalah memanggil shared folder dari komputer lain dalam jaringan : smb :/ / serang / www-data / atau Windows OS dengan cara: - click kanan pada mycomputer - pilih computer name lalu change - masukan domain PDC pada bagisn domain - akan muncul windows yang meminta memasukan user dan password, pada langkah ini masukan user root dan password samba untuk user root - OK - akan muncul bahwa kita sukses menjoinkan mesin windows ke PDC linux Untuk konfigurasi berbasis GUI bisa memakai : apt-get install system-config-samba

MATERI KULIAH

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

TIPS AND TRIK

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.